Kolam Limbah PT HK Bila Meresahkan Warga

Kamis, 12 Juli 20120 komentar


SUKAMARA Warga Desa Sa­gu Kecamat­an Ko­tawaringin La­ma Kabupa­ten Kotawaringin Barat (Kobar) dan warga Desa Pang­ka­lan Muntai Kecamatan Su­kamara khawatir dengan lu­apan kolam limbah pabrik PT HK Bila. Menurut Aini, war­ga Desa Muntai, kolam lim­bah pabrik itu dibangun men­dekati Sungai Bila, satu sa­tunya sungai yang ada di Muntai.

Aini menerangkan, jarak ko­lam limbah dan sungai se­kitar 250 meter. “Yang ki­ta khawatirkan adalah sa­at musim hujan. Apabila ko­lam itu meluap, pasti merem­bes ke Sungai Bila,” jelas Aini. Padahal, lanjutnya, air Su­ngai Bila dimanfaatkan warga Muntai untuk mandi dan tempat mencari ikan.

Selain khawatir tercemar, warga juga mempertanya­kan izin lokasi pabrik PT HK Bila. Warga memperta­nya­kan apakah PT HK Bila ma­suk ke wilayah Kobar atau Sukamara.

Hal itu dipertanyakan sa­lah seorang warga Sagu, Lian. “Sampai saat ini belum tau ijin dan lokasi berdirinya pabrik itu, apakah kobar atau Sukamara” jelas Lian kepada Borneonews.Menurut ia, kejelasan lokasi sangat penting untuk mengetahui pemkab mana yang bertanggung jawab untuk mengawasi operasional perusahaan. Terutama jika terbukti merugikan warga.

Ia berharap, pemkab Sukamara maupun Kobar meninjau lokasi berdirinya pabrik tersebut, agar warga tidak resah.General Manajer PT HK Bila, Tumbur Pardede, saat dimintai konfirmasi Borneonews, menyatakan, izin dan lokasi berdirinya pabrik tersebut masuk wilayah Sukamara. “Pabrik itu masuk wilayah kabupaten Sukamara” jelas Tumbur melalui pesan Singkat.

Siap turunkan tim
Sementara itu, Bupati Sukamara Ahmad Dirman membenarkan pabrik PT HK Bila masuk wilayah Sukamara. “Izin berdirinya pabrik PT HK Bila masuk wilayah Sukamara,” papar Ahmad Dirman.

Menanggapi keresahan warga, mengenai lokasi kolam limbah yang berdekatan dengan Sungai Bila, bupati menjelaskan, sebelum pabrik itu berdiri, pemkab sudah menurunkan tim untuk meneliti kemungkinan terjadi pencemaran.

“Tidak apa-apa itu, apabila pihak pabrik melakukan kesalahan terhadap lingkungan, tim kita kan ada. Dan yang mengkaji Amdal itu masuk wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat,” jelas Bupati Sukamara Ahmad Dirman.

Sumber : Borneo News

Share this article :

Get free daily email updates!

Follow us!

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 - PT. Pehu Media Pratama. (Pehu Online)
Jalan Attaqwa P.O.Box. 20.01.2013 Fax 4321-48890 Central Borneo