Tak Tertarik Ekspansi

Senin, 16 Juli 20120 komentar


KASONGAN, Jika Wahyudi K Anwar mulai melirik Kabupaten Seruyan, usai memimpin Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) selama dua periode, lain lagi dengan Bupati Katingan, Duwel Rawing. Meski sama-sama berhasil menjadi bupati selama dua periode, namun Duwel mengaku tidak tertarik ekspansi mengincar kursi bupati di daerah lain.

Ketika ditanya terkait masalah ini, Duwel langsung mengutarakan sikapnya. Dia mengaku tidak tertarik untuk mencalonkan diri sebagai bupati di daerah lain. Dengan bijak dia mengaku lebih memilih memberi kesempatan pada kader muda untuk memimpin daerah.

Bupati yang terkenal disiplin ini, berpandangan bahwa sudah saatnya memberikan kesempatan kepada yang muda untuk memimpin daerah, karena menurutnya yang muda lebih enerjik. Asalkan benar-benar berniat membangun dan memajukan daerah, sambungnya, maka energi tersebut harus betul-betul untuk kepentingan daerah, bangsa dan negara.

"Saya tidak pernah berpikir ke sana (melirik kursi bupati daerah lain, red). Saya ingin memberi kesempatan kepada yang muda yang lebih energik," ujar Duwel Rawing, Rabu (11/7).
Sementara itu, Budi, pemerhati politik di Katingan mengatakan langkah Duwel Rawing yang tidak menginginkan kursi bupati di daerah lain patut mendapat acungan jempol. Hal itu merupakan etika politik yang bisa dijadikan panutan bagi kaum muda, yang mana apabila sampai  saatnya nanti juga memberikan kesempatan kepada yang lain.

"Saya melihat, pak Duwel itu memberikan pelajaran politik yang baik, beliau bahkan mendorong yang muda dan yang energik untuk berkiprah dalam membangun daerah. Hal ini harus menjadi kerangka berpikir yang baik bagi para politisi muda," ujar Budi.
Menurut Budi, tenaga dan pemikiran seorang Duwel Rawing, saat ini masih dibutuhkan masyarakat Katingan, dan umumnya masyarakat kalteng. "Pak Duwel harus berkiprah di kancah politik skala nasional. Beliau harus menjadi wakil masyarakat Kalteng, untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Kalteng. Secara pribadi saya mendorong pak Duwel agar menjadi wakil di senayan pada pemilihan anggota DPR RI," papar Budi.

Dinilai Wajar dalam Politik
Kabar Wahyudi K Anwar yang akan mencalonkan diri sebagai Bupati Seruyan dalam pemilu kepala daerah (pemilukada) Seruyan pada 4 April 2013 nanti, menuai pro dan kontra. Meski tidak sedikit yang kurang sependapat dengan wacana itu, namun ada pula yang menilai bahwa rencana itu bukan hal aneh dalam politik, apalagi memang belum ada aturan yang melarangnya.

Pemerhati sosial politik di Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Gumarang, menilai bahwa tidak ada yang perlu disalahkan dan dijustifikasi dengan niat Wahyudi untuk maju sebagai calon Bupati Seruyan. Menurutnya, langkah berpolitik memang seperti itu dan jangan dilihat sebagai sebuah langkah mundur, tanpa belum melihat bagaimana hasil akhirnya nanti.

“Wahyudi ingin maju ke Seruyan, itu sah-sah saja dalam berdemokrasi dan tidak ada larangannya, apalagi jika dilihat dari kemampuannya. Jadi saya rasa tidak perlu ada yang sentimen dan menilai negatif.  Boleh hasrat itu saat ini dinilai mudur selangkah, tetapi bisa saja itu untuk maju sepuluh langkah ke depan,” ungkapnya kepada Radar Sampit, kemarin(12/7).

Menurut Gumarang, masih terlalu dangkal apabila ada yang menilai langkah itu mengatif. “Dalam berpolitik tidak mengenal tua muda, senior junior, melainkan kapasitas yang dilihat dan kemampuan infrastruktur secara menyeluruh,” ucapnya.

Begitu juga menangkap keinginan Ahmad Ruswandi Darwan Ali, yang merupakan putra dari Bupati Seruyan saat ini, menurutnya, juga merupakan keinginan yang sah-sah saja dan tidak perlu dijustifikasi negatif karena haus akan kekuasaan. “Kepentingan dalam berpolitik ini macam-macam dan kita tidak bisa menilai satu sisi semata, apakah itu karena ambisi atau apa. Positif thinking saja, karena hal itu hak setiap warga negara dan masih di dalam koridor aturan yang berlaku di negara ini,” tegasnya.

Gumarang mengaku justru tertarik mengkritisi tujuan dan modus para bakal calon yang akan maju di Pemilukada Seruyan nanti, untuk berebut menduduki kursi bupati. “Kalau baru langkah pertama ini menilainya, itu masih dangkal. Kita harus melihat beberapa langkah ke depan,” tambahnya.

Sementara itu mengenai langkah politik Wahyudi yang pernah menjadi Bupati Kotim selama dua periode itu, Gumarang mengamatinya, langkah politik itu akan berlanjut hingga ke perhelatan politik tahun 2015 mendatang. Dikatakannya, sosok dan pengalaman serta kapasitas Wahyudi cukup memiliki kans untuk mengikuti perhelatan politik dalam pemilihan Gubernur Kalteng. Sehingga niat untuk maju ke Pemilukada Seruyan, menurutnya hanya satu langkah mundur untuk sepuluh langkah maju menuju Kalteng 1.

“Hal itu sah-sah saja dalam pergerakan politik seseorang, artinya 2013 mendapatkan kursi Bupati Seruyan dan dengan pondasi itu, menjadi kuat untuk maju ke Kalteng satu. Kalau pun lepas, tentunya tetap kembali menjabat sebagai bupati. Contohnya kan bisa kita lihat, seperti Jakowi yang belum selesai jabatan walikotanya, lalu kemudian mencalon untuk kursi gubernur DKI,” pungkasnya (Sumber : Radar Sampit)

Share this article :

Get free daily email updates!

Follow us!

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 - PT. Pehu Media Pratama. (Pehu Online)
Jalan Attaqwa P.O.Box. 20.01.2013 Fax 4321-48890 Central Borneo